Berbagi kisah Bu Nur
Posted in Other
Berbagi kisah bersama
Ibu Nurmeiyati
Ketemu mantan wali siswa, he said: dia hrs
bayar lebih dari 100 juta untuk bisa diterima jadi polisi. Dan ini bukan kali
pertama kudengar seperti itu. Betul tidak sih demikian? Kalau betul,
menyedihkan sekali INDONESIAku.
5 April 2011
Melihat lalu lintas di Canguk Magelang Selatan dari arah timur
(Kab) tiap pagi, jadi ingat tulisan Cathie Draine dalam bukunya tentang
Indonesia (1991) dalam topik Street Scene:''It does not matter how many white
lines are painted on the road or how many lanes there should be-go with the
flow''. Keadaannya masih sama dengan 20 tahun yang lalu ya? Garis putih sering
dianggap tidak ada atau dianggap hiasan saja ya?
Banyak orang hanya mau mendengar apa yang ingin mereka dengar.
Banyak orang hanya mau
membaca apa yang mereka percayai.
Banyak orang hanya mau
memepercayai apa yang mereka ketahui.
Karena itu banyak
orang lebih suka saling bicara, bergaul dan mengelompok dengan orang-orang yang
sama dengan mereka sendiri, karena segala apa yang dia katakan dan kehendaki
pasti akan diamini.
Beberapa saat lalu, dalam sebuah 'pembinaan' guru, seorang
pejabat mengatakan: Bapak ibu guru itu bukan pemikir tapi pelaksana. Soal
peraturan dan kebijaksanaan dari atas sudah dipikir oleh para ahlinya di atas
sana. Bapak ibu hanya berkewajiban melaksanakan.
Sewaktu jaman orde
baru dulu sudah sering dengar kalimat seperti ini. Sekarang ternyata masih
berlaku. ?????
Cek kembali cara berpikir anda dan simaklah berikut ini:
Watch your thoughts,
they become words.
Watch your words, they
become your actions.
Watch your actions.
they become habits.
Watch your habits,
they become character.
Watch your character,
it becomes your destiny.
(Frank O )
Cara berpikir anda
akan menjadi kata-kata-> tindakan -> kebiasaan -> kepribadian ->
nasip/ jalan hidup
What we are is entirely dependent on what we think. Therefore,
the nobility of man's character is dependent on his"good" thoughts,
actions, and words. At the same time, if he embraces degrading thoughts, those
thoughts invariably influence him into negative words and actions.(Buddhist
philosophy)
Ada pndapat, orang2 bodoh cenderung memilih sesama yg bodoh u
dijadikan pemimpin. Apakah hal yg sama berlaku swkt pemilihan anggota DPR n
pemimpin2 lain ya? Krn sebagian bsr rakyat Indo masih bodoh maka hasil
pemilihan wakil2nya juga mengecewakan? Rakyat harus semakin pintar agar pintar
juga memilih wakil rakyat dan presiden. Tapi u memintarkan perlu keputusan
penguasa (yg juga pegang uang negar) saat ini u memfasilitasinya. Atau rakyat
dibiarkan bodoh agar mereka yg bebal tetap terus terpilih?
Berita di koran, pasar Kliwon di Kudus terbakar Selasa dini hari
20 Sept '11. Semoga yang tertimpa selalu dalam lindungan Allah dan diberi
kekuatan dan ketabahan. Dalam kurun 15-20 tahun terakhir ini ada banyak sekali
kota yang mengalami kebakaran pasar. Herannya seringnya ada berita peristiwanya
tapi tidak ada berita pelaku yang dinyatakan bersalah. Atau mungkin memang
semuanya kecelakaan atau bencana alam atau tidak diberitakan? Kota Magelang
(Kebonpolo dan Rejowinangun (2008), Wonososbo, dan kemarin Kudus? Kota apa lagi
ya yang pernah mengalami?
Saya tidak mengerti kenapa ada orang yang suka pasang foto orang
lain (artis, penyanyi, dsb) untuk profil FB, ngaku kuliah di universitas ini
dan itu, ngaku berasal dari kota tertentu yang berbau luar negeri seperti Amrik
atau Eropa. Bayangkan apabila nama dan foto anda juga digunakan untuk orang
lain : sukakah? Bagaimana bila orang ingin kenalan dengan anda karena tertarik
dengan data profil (yang palsu) dan tahunya benar karena teman2 FB nya juga
nampak bisa dipercaya: menipu kan?
Apa sikap orang saat membuat kesalahan? Seorang yang rendah hati
dan berjiwa besar akan minta maaf bahkan meski pada yang lebih muda atau anak
buahnya, Orang yang angkuh akan enggan minta maaf. Orang yang berhati ja...t
tidak mau minta maaf dan bahkan untuk menutupi kesalahannya akan ganti
menyalahkan yang tidak salah. Orang yang pemalu dan penakut akan malu minta
maaf tapi mau merubah diri tidak melakukan kesalahan lagi. Orang yang tidak
punya harga diri akan minta maaf namun akan berulang kali melakukan kesalahan
yang sama dan berulang kali pula minta maaf. Nah termasuk tipe yang manakah
anda?
There was a very cautious man
who never laughed or
cried.
He never risked, he
never lost,
he never won nor
tried.
And when one day he
passed away
his insurance was
denied.
for since he never
really lived,
they claimed he never
died
(Denis Waitley,
"Opportunities Missed" Being the best ) : from Empires of the Mind,
page 2010)
Arsitektur selalu menjadi detektor (yang mendeteksi/ menemukan)
yang tidak pernah bohong, merekam dan mensinyalkan kedaan diri suatu bangsa.
(YB Mangunwijaya dalam Burung-burung Manyar yang terbit pertama kali tahun 1981
- halaman 199).
Arsitektur adalah seni
atau ilmu mendesain atau membangun gedung-gedung. Apakah desain gedung2, jalan,
tempat2 umum dan fasilitas lainnya di suatu kota teratur atau semrawut
menunjukkan watak bangsa itu.
Be nice to other people. Don't be selfish. But don't forget to
be nice to yourself, too.
(Berbaik hatilah pada
orang lain. Jangan egois, Tapi jangan lupa, berbaik hati jugalah pada dirimu
sendiri. )
Memiliki siswa patuh, penurut, dan taat pada peraturan senang
juga karena tidak perlu terlalu menguras tenaga. Namun memiliki siswa yang
mampu membela dirinya saat dianggap salah oleh guru padahal sebetulnya tidak
kemudian mampu menyampaikan dengan kata2 yang cerdas, logis serta santun juga
amat membanggakan. Itulah yang namanya asertif.
Guru perlu membantu
siswa dengan memberikan latihan agar s
iswa mampu bersikap asertif: agar mereka mampu menghadapi
perlakuan yang bersifat tidak adil, penindasan, pemerasan, pelecehan dsb dari
siapa pun dengan cara yang cerdas dan tepat tapi berhasil kesampaian maksudnya.
Salah satu hal penting yang perlu dipelajari adalah bahasa (bahasa Indonesia
atau apa pun): penguasaan kosakata dan formulasi kalimat2 tertentu seperti kalimat
untuk bertanya, kalimat untuk mengatakan 'tidak" yang jitu dsb sangat
penting dikuasai.
Saat bicara tentang berita di Kompas tentang hasil uji
kompetensi guru yang rata2 nya hanya 35, seorang rekan guru yang muda komentar
: coba yang sudah lolos sebagai guru profesional dan dapatkan tunjangan
sertifikasi suruh ngerjakan soal bisa apa tidak?
Hehe.... jangan deh,
uji kompetensi yang ini saja konon sudah diprotes oleh PGRI. Lebih baik jangan
ada tes, daripada ketahuan kalau guru -guru
di Indonesia .... para menteri (untung Mendikbud Bapak Muh
Nuh tetap bicara jujur) dan pejabat lainnya pada malu. Indonesia harus
kelihatan hebat, guru-gurunya juga harus kelihatan hebat, so never ada tes
kompetensi yang berlaku untuk semua guru. Kalau pun ada soalnya perlu dibagikan
secara rahasia dulu atau pengawasan waktu pelaksanaan tes harus tidak
ketat.
Jangan sampai memalukan alias buka rahasia negara. Seperti pekik nasionalisme
yang diajarkan kepada para siswa Indonesia sejak jaman dulu kala sampai
sekarang , ....bangga Indonesia tanah airku, apa pun yang terjadi aku tetap
bangga : Indonesia Jaya.
`Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Semarang kembali
memutus bebas terdakwa korupsi. Kali ini giliran bupati Sragen, Untung Sarono
Wiyono. Majelis hakim yang diketuai LILIK NURAINI dengan anggota Asmadinata dan
Kartini Juliana Marpaung membebaskan Untung dari seluruh dakwaan jaksa. Untung
dinilai tidak terbukti terlibat korupsi APBD Sragen senilai Rp. 11,2 millar.
Ini kali ke 5 Pengadilan
Tipikor Semarang MEMBEBASKAN TERDAKWA. Sementara bagi LILIK
NURAINI, ketua majelis hakim, vonis bebas adalah yang keEMPAT kalinya
diberikannya.
Ke 5 kasus itu adalah:
1. Korupsi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan On-Line Cilacap (ketua
majelis hakim : Noor Edyono)
2. Korupsi dana ganti rugi lahan pengganti TOL Semarang-Solo di Jatirunggo,
12,1 Millar
3. Korupsi Bank Jateng : Rp 39 millar
4. Suap Bupati Kendal Hendy Boedono : Rp13,5 millar
5. Korupsi APBD 11,2 millar
No 2-4 diketuai oleh ibu LILIK NURAINI. Dan semua tuntutan tidak ada yang lebih
dari 500 juta rupiah.Kurun waktu vonis Oktober 2011-21 Maret 2012. (Sumber :
Suara Merdeka, Kamis 22 Maret 2012).
Ho ho......percayakah anda pada institusi pengadilan? Heran, sering sekali ada
berita korupsi tapi kok tidak pernah ada pelakunya ya?
Bantuan dan perlindungan kepada rakyat kecil, si miskin dan anak
kecil semestinya perlu didasarkan atas bantuan dan perlindungan agar mereka
mampu menolong diri mereka sendiri dan bukan terus menerus hidup atas
permintaan bantuan.
Seperti apakah
bentuknya? Dalam konteks kehidupan bernegara, tugas (PR) pemerintah, DPR dan
seluruh orang yang digaji dengan pajak rakyat dan kekayaan negara (minyak,
listrik, air dan hasil bumi lainnya) yang wajib menemukan jawabannya. Karena,
bukankah untuk itulah rakyat rela menggaji mereka - sesuai bidang tugas masing2
dan semakin banyak makan gaji kontribusinya haruslah lebih tinggi.
Saat suatu bangsa atau negara menyatakan keadaan bangsanya yang
rusak atau ketinggalan, saat itu sebetulnya keadaan sudah sangat parah.
Terlebih bila tidak segera menyadari apa yang menyebabkan kerusakan. Seperti
orang sakit yang salah didiagnosa oleh seorang dokter. Obat dan perawatannya
pun tentu akan salah. Sakitnya A tapi obatnya untuk penyakit B. Bisa
dibayangkan apa yang terjadi. Dan saat it
u mungkin orang2 yang andil dalam membuat kerusakan negara dan
bangsa sudah meninggal atau jompo.
Lalu siapa yang menanggung akibatnya? Generasi muda. Lalu bagaimana kalau
generasi mudanya juga sudah terkontaminasi penyakit dan bahkan semakin
parah?
Karena itu sangat perlu pendidikan yang akan membuat generasi muda kritis dan
memiliki kesadaran tentang siapa dan bagaimana dirinya, bangsanya : apa
kelebihan dan kekurangannya kemudiaan mengembangkan diri menjadi lebih baik,
bukan sekedar kebanggan buta yang "ditanamkan" (cuci otak) para
generasi pendahulunya. Atau sudah puaskah kita dengan keadaan bangsa kita ini?
Korupsi yang meraja lela, rendahnya kepercayaan rakyat pada insitusi pengadilan
yang seharusnya menciptakan rasa keadilan, ketidakpercayaan rakyat mengenai
'kemana uang pajak yang kubayarkan dan digunakan apa pajak yang sudah
terkumpul", ketidakpercayaan masyarakat pada institusi POLRI , dan hasil
sistim pendidikan bagi anak2 mereka. Parahnya lagi rakyat juga dikhianati oleh
wakilnya : lihat tingkah kolektif DPR yang sering idak tahu malu. Dan kemudian
sebagian rakyat yang juga sering memaksakan kehendak pada rakyat kecil lain.
Saat seorang guru mengatakan pada para siswanya untuk saling
bekerjasama atau memberikan bantuan pada teman- temannya yang kurang pandai
saat ujian nasional (UN) atau dengan cara apa pun yang tidak jujur, pada saat
itu dia sedang merusak moralitas siswanya. Saat si anak sudah besar kelak, dia
pasti akan mengingat gurunya sebagai pembohong dan tidak akan mengenang sang
guru dengan penuh rasa hormat
. Namun yang jauh
lebih parah adalah saat sang anak sampai dewasa menganggap (mungkin mereka
tidak sempat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi atau yang lebih
'beradab") bahwa apa yang dikatakan / dilakukan gurunya benar. Saat itulah
tanda ajaran untuk menghalalkan segala cara, kebohongan dan mentalitas rekayasa
sudah tertanam pada si anak yang mungkin sudah jadi pejabat, polisi, TNI, PNS,
pegawai pajak, hakim, jaksa, guru (yang pasti akan bertindak sama pula pada
para siswanya kini) ..... generasi yang menganggap rekayasa, pencurian berupa
korupsi, bohong pada publik adalah biasa, seperti yang ditanamkan oleh sang
guru dulu.
Beberapa orang Indonesia mengeluh tentang situasi negeri ini :
yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin. Lalu salahkah? Tentu saja
tidak. Dengan menjadi kaya semakin banyak kesempatan untuk meningkatkan
kualitas diri dan sekaligus mungkin semakin mampu berkarya dan kalau mau
semakin mampu membantu orang lain menjadi warga yang mandiri. Bukankah orang
kaya juga punya hak yang sama dengan o
rang miskin?
yang jadi masalah adalah, kekeyaannya harus diperoleh dengan jalan yang benar.
Jangan menjadi kaya dengan mencuri kekayaan negara seperti korupsi atau dengan
cara merusak negara seperti menerima suap, memperjualbelikan wewenang yang
sebetulnya dipegangnya sebagai wakil negara yang dipercayakan rakyat (dan dia
sebetulnya hanyalah orang yang dibayar rakyat, bukan pemilik negara) seperti
menjual segala macam perijinan dan merekrut pegawai PNS, TNI, POLRI dengan
menerima pembayaran.
Walikota Tegal H Ikmal Jaya SE Ak menegaskan, Pemkot Tegal
memberi kesempatan bagi siapa saja yang ingin membuka usaha di Kota Tegal.
tetapi, usaha yang dilakukan hendaknya tidak mengganggu warga lain. Bila usaha
tersebut ternyata menggannggu atau meresahkan warga lain, maka Pemkot tidak
segan untuk menutup dan melarang usaha tersebut. Demikina disampaikan Wali KOta
pada saat beraudiensi dengan pe
ngelola lembah filet
dan sejum;lah elemen rakyat. "Prinsipnya Pemkot tegal mendukung usaha yang
dilakukan masyarakat tapi jangan mengganngu masyarakat lain" tegasnya.
"Kalau sekarang ada 16 usaha pengelola limbah filet yang dibuak, tapi
dampaknya dikeluhkan masyarakat dan pelaku usaha lain seperti restoran, hotel,
rumah sakit menjadi rugi, maka usaha tersebut akan ditinjau lagi"
sebutnya. (Sumber : Suara Merdeka , Sabtu 14 April 2012)
Good job, pak wali. Begitulah tugas pemerintah. Meningkatkan iklim usaha tapi
sekaligus melindungi hak warga lain. Kemudian bertindak, bahkan seandainya pun
tidak ada laporan atau keluhan warga. Mencari nafkah/ penghasilan adalah hak,
tapi orang lain juga berhak memiliki hak lingkungan yang bebas bau.
Tergelitik untuk bertanya. Indonesia yang berpenduduk sekitar
240 juta kan lebih dari 90 % nya (menurut sensus) beragama Islam. Banyak remaja
dan orang dewasa yang 'berpacaran", baik dalam rangka untuk menikah atau
pun tidak. Ada tidak sih pacaran yang Isami itu? Dan seperti apa?
Pertanyaan sulit. Jangan dibaca kalau anda tidak suka berpikir.
Tunggulah jawaban atau komentar orang lain kalau anda terbiasa dan senang
disediakan pilihan jawabannya seperti soal PG Ujian nasional. Jawablah dengan
EGP kalau anda tidak suka hal-hal yang serius.
Haruskah
manusia menggunakan pikirannya? Seberapa pentingnya sih manusia perlu berpikir?
Mana diantara berikut ini yang perlu diolah oleh otak dan/ atau hati anda lebih
dulu sebelum anda terima: ajaran agama, tuntutan agama, kata-kata bijak,
pendapat, pendekatan dan metode baru untuk melakukan sesuatu, pernyataan
politik, peraturan, penjelasan guru tentang topik yang sedang dibahas (kalau
dibahas) atau diceramahkan.
Ada orang berdoa, "Ya Tuhan, tolong pertemukanlah aku
dengan si X" atau " Ya Tuhan, pertemukanlah aku dengan jodohku"
Mengapa
perlu berdoa seperti itu? Tuhan maha kasih dan maha penuh pengertian. Dibekali
manusia dengan akal , pikiran, dan hati untuk dilatih dan diasah agar manusia
bisa bertahan hidup. Kalau ingin dipertemukan, mengapa tidak cari cara dengan
segala daya agar bisa bertemu. Kadang, bahkan manusia tinggal membuat sebuah
keputusan atas kesempatan yang sudah ada, dan tidak perlu mencari petunjuk
melalui mimpi dsb. Menurut saya, cukup gunakan karunia Tuhan yang sudah ada :
akal, pikiram, dan hati.
Banyak orang berkata bahwa orang pandai kalah dengan orang
beruntung. Tapi saya rasa itu hanya berlaku untuk PNS atau polisi dan tentara,
atau anggota DPR. Untuk menjadi PNS memang lebih banyak ditentukan
keberuntungan. Beruntung pas kriteria tidak terlalu tinggi dan banyak
dibutuhkan, beruntung pas model seleksinya belum teratur (tidak jelas),
beruntung punya keluarga, beruntung bisa dibeli denga
n uang, dsb. Konon,
setelah bekerja kriteria prestasi kerja juga sering tidak jelas lagi. Banyak
orang yang menduduki jabatan juga karena 'keberuntungan" juga. Tapi
akankah seperti itu berlaku selamanya?.
Untuk menjadi pegawai swasta seleksi lebih ketat. Harus betul2 pandai dan
memiliki kompetensi. Apalagi untuk berwiraswasta/ berdagang/ bertani :
keberuntungan juga ditentukan intuisi, logika, keterampilan berkomunikasi,
kedisiplinan, dsb, dsb.
What do you think? Apa pendapat anda?
Dari sebuah page bernama I'm nothing without Allah saya temukan
kalimat berikut ini. Apakah Allah punya musuh?
Ramadan
Dua: DAY 25
ALLAH,
on this day, make me among those who love Your friends, and hate Your enemies,
following the way of Your last Prophet, O the Guardian of the hearts of the
Prophets.
Please
comment Ameen
A few moment ago, the full moon looked so beautiful. Above my
head, the sky looked clear and calm. But there was thick even gray cloud below
the moon and it formed a long line. I was walking home from buying 'bakso' with
my son when I saw it and thought that it would be nice if I took a photo of it
although my camera is not good enough to shoot an objects in long distances
Unfortunetely I did not
bring my camera with
me. Just a few minutes after I got home, I went out to see the moon again. But
it had totaly changed. In just no more than 10 minutes, the moon had been
hidden in the dark clouds. The sky above was also not clear anymore.
So, a lesson today : do it as soon possible what you want to do. Otherwise you
might not get a second chance.
If you cannot say something nice, say nothing at all.
(Spoken
by Thumper in Bambi film. He just expressed something not nice to Bambi so his
mom asked him to recite what his father always told him)
Yes,
sometimes we utter silly things that will not give benefits to anyone, even to
ourselves.
"Pimpinan dan warga Syiah di Kabupaten Sampang, Madura tak
mau dipindahkan ke daerah lainnya. Realitas itu mengecewakan Menteri Agama
(Menag) Suryadarma Ali (SDA)." (Suara Merdeka, 7 September 2012, 08:06)
Saya
tidak mengerti dengan cara berpikir Menteri Agama Suryadarma, seperti juga
banyak dari pemimpin negeri ini memecahkan masalah.
Kalau
setiap kali ada penganiayaan masal, entah itu karena
sentimen keagamaan
atau seperti pendapat para pejabat bahwa masalah pembunuhan dan pembakaran
rumah terhadap warga Islam Syiah oleh warga Islam Sunni dipicu masalah
keluarga, lalu KORBANNYA yang harus diSiINGKIRKAN dari tanah tumpah darahnya
yang telah mereka tinggali sejak nenek moyang mereka, maka bisa dipastikan
peristiwa serupa bakal terulang dan terulang lagi di daerah lain di seluruh
pelosok negeri. Mengapa selalu korbannya yang disuruh pindah? (tengok lagi :
korban pembantaian dan pembakaran rumah pada warga Ahmaddiyah di Bima oleh
warga Islam yang ternyata sampai saat ini masih terbengkelai di pengungsian setelah
sekian tahun, tengok lagi kasus pemaksaan pemindahan kebaktian gereja di Bogor
yang dirusak warga Islam). Kasus Syiah Ini kan bukan masalah bencana alam yang
tempat tinggalnya tidak bisa dihuni lagi.
Mengapa bukannya akar permasalahan di selesaikan, orang yang menganiaya (meski
jumlahnya banyak) tetap harius dihukum, bahkan meski seandainya harus memenuhi
tempat tahanan (dan HARUS tidak ada polisi yang memanfaatkaan situasi dengan
memeras pelaku kejahatan masal). Dan, korbannya berhak dilindungi. Kalau
pemerintah mau bantu mengapa bukan membangun di tempat asal mereka dan lindungi
keamanan mereka dengan dijaga polisi untuk beberapa saat. Kalau uang negara
tidak banyak dimakan KORUPTOR, tentu ada anggaran untuk memfasilitasi keamanan
mereka yang dimanfaatkan secara efisien, bukan untuk digerilya atau BANCAKAN
masal.
Saat ini banyak orang Indonesia yang sedang emosi gara-gara
diantaranya melihat video yang menunjukkan penguburan bayi Palestina yang
meninggal karena serangan Israel. (perang dan pertikaian SELALU KEJAM bagi
kedua belah pihak). Pertikaian antara Palestina dan Israel memang sangat rumit
dan kompleks yang sudah berlangsung ratusan tahun bahkan ribuan tahun. Mereka
saling usir dan gonta-ganti pemena
ngnya. Israel pernah
menjadi bangsa tanpa negara. Dan pada abad ini nampaknya Israel kembali
berjaya. Dan uniknya, pertikaian itu sampai ditulis dalam kitab-kitab agama,
termasuk dalam kitab agama Islam. Jadi tambah runyam masalahnya, karena seolah
menjadi manusia dari suatu bangsa tertentu mewarisi dosa dan kebencian
dikarenakan tertulis dalam kitab SUCI.
Kalau begitu, mungkin orang yang tidak punya agama (yang dianggap pendosa)
lebih bisa netral. Saat orang2 saat ini ribut akan jadi sukarelawan ke
Palestina tiap kali ada korban yang diekspos (terutama korban wanita dan
anak-anak yang memang selalu mengharukan naluri manusia), dia tidak perlu
berdebar-debar harus membela pihak mana. Dia juga tidak perlu dianggap Amerika,
hanya karena dia seorang Katulik atau Kristen. Saat ada perigatan pengeboman
(yang juga biadab) terhadap gedung Wall Street Centre (yang bukan dalam keadaan
perang) dia juga tidak perlu ragu-ragu membela siapa. Yang pasti apa yang
terjadi di Palestina saat ini dan dulu kala, tragedi di Mali Afrika, pengeboman
sebuah hotel di India, pengeboman Wall Street Centre di Amerika, penyerangan
terhadap warga yang beragama Islam di Burma adalah TRAGEDI KEMANUSIAAN. Juga
apa yang terjadi di Indonesia seperti pengeboman hotel Bali, pengeboman Hotel
Mariot di Jakarta, pembunuhan warga Ahmmadiyah dengan cara biadab, pembunuhan
warga Syiah di Sampang Madura, semuanya itu adalah TRAGEDI KEMANUSIAAN yang disebabkan
oleh perasaan kepemilikan keagamaan.
Mungkin semuanya itu tidak ada hubungannya dengan agama, tapi jelas agama telah
dimanfaatkan untuk membangkitkan emosi.
All the world’s major religions, with their emphasis on love,
compassion, patience, tolerance, and forgiveness can and do promote inner
values. But the reality of the world today is that grounding ethics in religion
is no longer adequate. This is why I am increasingly convinced that the time
has come to find a way of thinking about spirituality and ethics beyond
religion altogether.
(Dalai
Lama)
“No belief or idea is sacred, unless it treats all people as
sacred.” ~Bryant McGill
Without
love and compassion, nothing is sacred
Tidak
ada kepercayaan ataupun gagasan yang suci, kecuali jika kepercayaan itu
memperlakukan semua manusia sebagai orang yang suci. Tanpa rasa cinta dan kasih
sayang, tak ada yang suci.
Bagaimana
kepercayaan dan agama yang anda anut anda anggap suci bila karena agama dan
kepercayaan yang anda anut itu membuat anda menganggap dan meperlakukan orang
lain yang tidak melakukan kesalahan apapun pada anda dan terhadap manusia lain
sebagai pendosa?
Someone may feel sad or restless because he/ she finds out that
there is a problem. Happy is the one who never realizes that he/ she has a
problem, even if he/she actually does. The best news of all is he/she can never
have a brain damage. How can he/ she experience it if he/ she has no brain?
If it is a trade, a man offers love and money to get sex, while
a woman offers sex and attention to get love. That's probably true. But
whatever the reason is, to a certain extent, that's why a man needs a woman and
a woman needs a man. Each sees the value of the partner in a different way.
And, conventionally, a woman needs a man to feel that she is a woman and a man
needs a woman to feel that he is a man.
Do
you think so?
0 komentar: