Berkata, Berbicara dalam Sajak
Posted in MindControl=======================================================================Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus BagaimanaKau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir
aku harus bagaimana?
kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai
kau ini bagaimana?
kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin plan
aku harus bagaimana?
aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimbung kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
kau ini bagaimana?
kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
aku harus bagaimana?
aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain
kau ini bagaimana?
kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
aku harus bagaimana?
aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
kau ini bagaimana?
kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
aku harus bagaimana?
aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap wallahu a’lam bissawab
kau ini bagaimana?
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
aku harus bagaimana?
aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
kau ini bagaimana?
kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis
aku harus bagaimana?
kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
kau ini bagaimana?
aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku
kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?
1987
Mustofa Bisri (Gus Mus)
SAJAK SEBATANG LISONG
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka
matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa pendidikan
aku bertanya
tetapi pertanyaan - pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis - papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan
delapan juta kanak - kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
????????..
menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana - sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan
dan di langit
para teknokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
gunung - gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes - protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam
aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair - penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan
termangu - mangu di kaki dewi kesenian
bunga - bunga bangsa tahun depan
berkunang - kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta - juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
???????????
kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
diktat - diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa - desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata
inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan
Karya: W S Rendra
=====================================================================
Sajak Putih (dari Chairil Anwar, 1944)
Bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
di hitam matamu kembang mawar dan melati
harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
menarik menari seluruh aku
hidup dari hidupku, pintu terbuka
selama matamu bagiku menengadah
selama kau darah mengalir dari luka
antara kita Mati datang tidak membelah…
Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini!
Kucuplah aku terus, kucuplah
dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…
(1944)
======================================================================
NOCTURNO (FRAGMENT)
……………………………………..
Aku menyeru – tapi tidak satu suara
membalas, hanya mati di beku udara.
Dalam diriku terbujur keinginan,
juga tidak bernyawa.
Mimpi yang penghabisan minta tenaga,
Patah kapak, sia-sia berdaya,
Dalam cekikan hatiku
Terdampar….. Menginyam abu dan debu
Dari tinggalannya suatu lagu.
Ingatan pada Ajal yang menghantu.
Dan dendam yang nanti membikin kaku…
……………………………………
Pena dan penyair keduanya mati,
Berpalingan!
1946
Aku menyeru – tapi tidak satu suara
membalas, hanya mati di beku udara.
Dalam diriku terbujur keinginan,
juga tidak bernyawa.
Mimpi yang penghabisan minta tenaga,
Patah kapak, sia-sia berdaya,
Dalam cekikan hatiku
Terdampar….. Menginyam abu dan debu
Dari tinggalannya suatu lagu.
Ingatan pada Ajal yang menghantu.
Dan dendam yang nanti membikin kaku…
……………………………………
Pena dan penyair keduanya mati,
Berpalingan!
1946
=======================================================================
"Jancuk" |
Lirik dan Lagu: Sujiwo Tejo Aransemen: Bintang Indrianto Kalau tambah lama tapi kok nggak sanggup tambahi saja panggilanmu tuh JANCUK Kalau tambah sanggup tapi tambah sombong tambahi juga panggilanmu tuh JANCUK ayo maju maju jangan lupa mundur ayo mundur mundur jangan lupa maju maju pantang mundur itu kuno kuno jadul mundur pantang maju itu jadul kuno kuno semua podo wae namanya JANCUK Sami Mawon namanya JANCUK Kalau pengin ngutang nggak sanggup ngutang Apa namanya ...'lo bukan JANCUK kalau mo ngutangi tak sanggup ngutangi Apa namanya ...'lo bukan JANCUK ayo ngutang-ngutang dan ngutang-ngutangi ayo kaya mbok jangan kaya sendiri malu mau ngutang itu kuno kuno jadul tak bisa ngutangi juga jadul kuno kuno semua podo wae namanya JANCUK Sami Mawon namanya JANCUK Ndak' da kata dasar kasih awalan Jan kasih akhiran cuk namanya ...JANCUK ada otak kosong kasih awalan Jan kasih akhiran cuk otakmu..JANCUK ayo tanpa dasar biar hidup dalam ayo kosong-kosong biar gampang ngisi hidup pakai dasar itu cetek cetek cetek kalau otakmu full susah ngisi ngisi ngisi lebih gampang kalau hidupmu JANCUK lebih gampang kalau JANCUK ======================================================================== Aku Tak Bisa Lagi MenyanyiKarya: H. Mustafa Bisri Aku tak bisa lagi menyanyi... Bagiku kini tak ada lagi lirik dan musik yg menarik Utk kunyanyikan bersamamu atau sendiri Burung2 terlalu berisik Mendendangkan apa saja setelah merdeka Membuatku tak dapat lagi mengenali lagi suaramu atau suaraku sendiri Taman tempat kita istilah becek darah Yg seharusnya tak tumpah Jalan-jalan tempat kita mendekatkan hati Terturup dihadang geram dan amarah Malam2 tempat menyembunyikan cinta Telah dionarkan kobaran kebencian Daging2 yg selama ini kita manjakan pun itu terpanggang api dendam Udara diseputar kita meluapkan bau telalu anyir Dan lala2t berpesta dimana2 Bagaimana aku bisa menyanyi Aku tak mampu meski menyayikan lagu duka Aku tak bisa mengadukan duka pada duka Mengeluhkan luka pada luka Senar gitarku putus Dan aku tak yakin mampu menyambungnya lagi Dan langitpun seolah sudah muak dng lagu2 bumi yg sumbang Maaf sayang aku tak bisa lagi menyanyi bersamamu atau sendiri Entah jika tiba2 Nabi Daud datang dng seruling ajaibnya November 1998 ===================================================================== puisi tuk pahlawan
pahlawan
pahlawan bukanlah manusia yg selalu benar pahlawan bukanlah manusia yg tidak tahu rasa takut pahlawan tak perlu berperang dengan pisau dan tombak atau teriak di depan banyak orang pahlawan tak perlu meledakkan sebuah bangunan atas nama Tuhan atau membunuh atas namanya pahlawan bukan manusia tanpa dosa pahlawan bukan manusia tanpa cela dia tak bersayap, ia tak kebal peluru, tak berjubah dan tak memiliki lambang S di dadanya. ia adalah ide.. yg ada di dalam setiap manusia. ide yang berkata beranikah kita melakukan kebenaran membela nya ketika semua takut tuk memulai. selamat hari pahlawan. Deddy Corbuzier ========================================================================
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
|
komen
BalasHapusOh.. Mustofa Bisri..
BalasHapusHakekat dirimu kau tuangkan dalam puisi
Semua yang kau debat adalah ajaran Nabi
Tak ku sangka kau begitu berani
Ajaran Nabi kau tertawakan hi hi hi
Oh.. Mustofa Bisri..
Ketika dulu aku masih kuliah
Aku selalu datang dimanapun kau ceramah
Aku selalu menyimak perkataanmu yang penuh petuah
Aku semakin yakin kau wali penuh karomah
Oh.. Mustofa Bisri..
Kini aku terperanjat dan nelangsa
membaca pusimu berjudul "lalu aku harus bagaimana..??"
Kini kekagumanku padamu berangsur sirna
Mustofa Bisri yang dulu dan sekarang sudah berbeda
Oh.. Mustofa Bisri..
Seluruh Putra-Putri Nabi meninggal tidak di SELAMATI
Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
Membaca puisimu aku sangat ngeri
Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri
Ketika Nabi wafat tidak di SELAMATI
Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
Membaca puisimu aku sangat ngeri
Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri
Tak satupun sahabat yg gugur dan meninggal di SELAMATI
Tapi malah kau debat dalam bentuk puisi
Membaca puisimu aku sangat ngeri
Ada apa denganmu Oh.. Mustofa Bisri
Apakah kira-kira Nabi tidak mengerti..??
Putra-Putrinya meninggal tidak diselamati..??
Padahal beliau adalah seorang Nabi
Apa pendapatmu Oh.. Mustofa Bisri..
Apakah kira-kira Nabi tidak mengerti..??
Ada amalan mulia yaitu "SELAMAN dan KENDURI"
Padahal beliau adalah seorang Nabi
Apa pendapatmu Oh.. Mustofa Bisri..
Kau debat jenggot dan celana cingkrang..
Padahal itu Sunnah Nabi yang sangat terang
Seolah kau anggap kami yang mengarang..
Ada apa denganmu wahai Budayawan yang sudah malang melintang
Oh.. Mustofa Bisri..
Kau dahulu adalah IDOLA ku
Kini sikap dan tulisanmu membuatku pilu
Tarik lah semua puisi yang melecehkan Nabi mu dan Nabi ku
Semoga Alloh memberi hidayah padamu..
==dibuat oleh Dua Sahabat==
pengagum Gus Mus yang dulu
bukan gus mus yang sekarang